Oleh :
Auliya Niswah
Hidup manusia tidak selalu indah seperti yang
di bayangkan, kadang manusia harus menempuh jalan berliku untuk memperoleh kebahagiaan
yang selalu di inginkan oleh semua orang. Hidup di dunia tidak selamanya manis
dan tidak selamanya pahit. Antara manis dan pahit saling bergantian layaknya
roda yang berputar. Ada kalanya kehidupan kita berada di atas dan ada kalanya
juga berada di bawah. Semua itu pasti terjadi dalam hidup ini sehingga sudah
seharusnya kita siap dalam menjalaninya. Hidup di dunia ini di penuhi berbagai
ujian, baik dalam bentuk kesenangan maupun kesedihan. Jika kita tidak berpegang
pada al-Qur’an maka akan gagal memandang makna kehidupan di dunia ini sehingga
mengalami kesedihan, kekecewaan, keterpurukan, bahkan keputusasaan. Hal inilah
yang saat ini banyak di kenal dengan bahasa “galau”.
Galau adalah pilihan hidup. Galau adalah moment di antara pilihan, sebelum
pilihan, atau setelah pilihan. Hakikat
galau sesungguhnya adalah keresahan dan kegundahan hati yang di alami
seseorang. Jadi itu adalah moment ketika kita berpikir
bebas, sebelum menentukan sesuatu. Bisa di bilang galau merupakan pikiran yang
sedang kacau. Nah, itu semua muncul karena kurang percayanya kita terhadap
kuasa Allah. Kita merasa bahwa Allah SWT terkadang tidak adil, kenapa Allah
memberikan kita pilihan yang menurut kita pilihan itu sama-sama menguntungkan
atau bahkan memberatkan kita. Padahal sesungguhnya di antara pilihan itu Allah
sudah menyiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk kita, hanya saja kita yang
kurang peka terhadap hal seperti itu dan menganggap semua ini tetap tidak adil.
Sering kali, kita tergesa-gesa mengambil kesimpulan dan menilai sesuatu menurut
kaca mata kita. Ketika kita ditimpa kemalangan, itu bukan karena Allah SWT
meninggalkan kita, melainkan menguji kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dia mengukur keimanan setiap hamba dengan menurunkan ujian yang sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Setiap ujian pasti ada ujungnya. Tidak ada orang yang
hidup di dunia ini mengalami kesedihan terus menerus. Di balik itu semua, Allah
SWT akan memilihkan yang terbaik untuk hambaNya.
Di jaman modern
saat ini sangatlah sedikit menemukan orang yang sungguh-sungguh ikhlas beriman
kepada Allah, biasanya mereka hanya mau beriman ketika mendapat musibah namun
ketika mereka mendapatkan kesenangan
mereka akan lupa dan tidak mau bersyukur, padahal sesungguhnya itu semua pemberian dari
Allah Swt. Orang yang beriman akan menjalankan ibadah dengan tulus dan ikhlas.
Apapun yang mereka lakukan selalu di dasarkan kepada Allah SWT, baik susah
maupun senang mereka akan selalu berucap syukur di setiap langkah kehidupannya.
Galau sendiri bisa timbul karena kurangnya kita beribadah kepada Allah, pikiran
kita akan kacau dan tidak tenang dalam melakukan tindakan, kemudian hati kita
serasa beku dan mati sehingga kita tidak dapat berpikir secara jernih, sudah
seharusnya ketika perasaan galau itu hadir dalam kehidupan kita segera langkahkan
kaki kita untuk mengambil air wudhu, merasakan sejenak kesegaran air mengalir
di setiap kulit-kulit kita hingga merasuk ke dalam hati yang terdalam kemudian bentangkan sajadah dan
bersujud kepada Allah dengan penuh rasa ikhlas.
Niscaya hati kita akan terasa lebih tenang dan pikiran akan menjadi
lebih jernih. Seperti yang terkandung dalam surat al-Mu’min ayat 14 yang
mengatakan “maka sembahlah Allah dengan
tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai”.
Ini menyatakan bahwa orang yang tulus ikhlas beribadah kepada Allah akan mendapatkan
pahala yang setimpal pula. Hatinya akan menjadi lebih tenang dan pikirannya
lebih jernih sehingga dalam mengambil keputusan dia akan merasa bahwa apa yang
di pilih untuk kehidupannya adalah pilihan dari Allah, dan pilihan itu akan
indah nantinya. Segala sesuatu yang di dasari oleh rasa tulus ikhlas kepada
Allah pasti Allah akan menunjukkan jalannya.
Allah selalu
bersama orang-orang beriman dengan tulus dan ikhlas kepada-Nya. Selalu memberi
yang terbaik dalam hidup kita meski kita sering berbuat tidak adil. Cinta-Nya
selalu mengalir dalam setiap langkah kehidupan kita, dalam setiap kedipan mata
dan detak jantung yang kita rasakan. Angin yang berhembus, air yang mengalir,
udara yang kita hirup sehari-hari, siang yang berganti malam semua itu adalah
kuasa-Nya, seperti firman Allah yang pertama kali turun yaitu surat al-Alaq
ayat 1-5 yang menyatakan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha mulia, yang
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya. Sesungguhnya sangat
berutung orang yang beriman dan beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati. Bagi
seorang sedang mengalami kegundahan hati (galau) hendaknya dekatkanlah diri
kepada Allah mintalah petunjuk dari-Nya beribadah, berdo’a, berdzikirlah
kepada-Nya, karena hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram semua
akan menjadi indah dan segala sesuatu akan berjalan dengan lancar. Firman Allah
dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 “(yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.